Sejarah Desa Bangunsari
Pada sekitar abad ke IV (400) tahun sebelum Belanda masuk ke Indonesia, wilayah semenanjung (pesisir) utara pulau Jawa dan wilayah pantai Utara masih merupakan hutan belantara yang belum terjamah oleh manusia. Pada tahun 1700 setelah Belanda menguasai tanah jawa dan dibangunya jalan dari Anyer sampai Panarukan oleh VOC maka daerah sekitarnya sudah mulai berkembang.
Pemerintahan Desa Bangunsari menurut cerita leluhur dimulai sekitar tahun 1845 dengan dimulainya babad alas oleh seorang tokoh dari wilayah timur yang bernama Ki Damarjati bersama Nyi Damarjati. Sebagaimana kebanyakan orang jawa pada masa itu, kedua tokoh tersebut adalah tokoh yang mempunyai kesaktian dan daya linuwih dalam olah kanuragan sehingga beliau berani masuk wilayah desa Bangunsari yang saat itu dikenal angker dan banyak dijumpai pepohonan yang besar dan rimbun. Dengan kegigihan dan ketokohan para perintis Desa Bangunsari pada akhirnya sekarang semua bisa merasakan jerih payahnya. Lurah pertama Desa Bangunsari konon kabarnya dimulai sejak tahun 1880 dan yang menjabat Lurah pertama yaitu Mbah Mangun, menjabat kurang lebih sekitar 30 tahun dan berakhir tahun 1910.
Pada tahun 1910 yang menjabat Kepala Desa adalah Mbah Menggolo yang merupakan anak dari Mbah Mangun, beliau menjabat Kepala Desa kurang lebih 16 tahun dan berakhir tahun 1926. Selanjutnya dilanjutkan oleh Mbah Manir sampai dengan tahun 1944. Setelah kemerdekaan Pemerintah Desa Bangunsari telah lima kali mengadakan Pemilihan Kepala Desa.
Dan untuk data para Petinggi atau Kepala Desa dari awal sampai sekarang sejak berdirinya Desa Bangunsari adalah :
1. Soegijo Periode Tahun 1946 s/d 1958
2. Dolah Samsi Periode tahun 1958 s/d 1967
3. Nasroh Periode Tahun 1967 s/d 1988
4. Junaidi M.Z Periode tahun 1988 s/d 2007
5. Rini Triyanti Periode tahun 2007 s/d 2013
6. Darwandi periode tahun 2013 s/d 2018 L
7. Soleh periode 2020 s/d sekarang