KELEMBAGAAN DESA
|
|
|
Desa Bangunsari termasuk dalam wilayah Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal yang memiliki batas-batas administratif sebagai berikut :
Sebelah utara : Desa Kartikajaya dan PT SGF
Sebelah Timur : Desa Wonosari
Sebelah selatan : Desa Pidodowetan
Sebelah Barat : Desa Pidodowetan
Jarak dari Desa Bangunsari ke beberapa kota/desa sekitarnya sebagai berikut :
Kecamatan Patebon : 7 Km
Kabupaten Kendal : 7 Km
Desa Bangunsari Kecamatan Patebon memiliki luas wilayah 254 Ha yang secara administratif terbagi dalam 2 (Dua) dusun, 2 (Dua) RW dan 12 (dua belas) RT. Dilihat dari pemanfaatan lahan, sebagaian besar berupa tanah kering yaitu untuk pemukiman seluas 29 Ha (11.42%), tegalan 225 Ha (88.58%).
Tofografi Desa Bangunsari dengan temperatur suhu rata-rata berkisar antara 280 C – 310 C, dengan suhu maksimum 340 C ( pada musim kemarau ) dan suhu minimum 260 C (sekitar musim penghujan ). Sedangkan angka rata - rata curah hujan per tahunnya adalah sekitar 50-800 mm
Desa Bangunsari merupakan daerah dataran rendah dengan kondisi dominan tanah tegalan/ Ladang. Sehingga dengan kondisi seperti yang dijelaskan diatas mencirikan Desa Bangunsari sebagai Desa Agro pertanian.
Iklim di Desa Bangunsari termasuk yang beriklim tropis, musim hujan berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan April dan musim kemarau atau panas berkisar pada bulan Mei sampai dengan September setiap tahunnya.
Gambaran Demografi merupakan gambaran kependudukan dalam arti luas terhadap perkembangan dan persebarannya. Oleh karena itu jumlah penduduk yang besar merupakan modal dasar yang efektif bagi pembangunan yang berkelanjutan. Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas baik dengan pertumbuhan yang teratur akan menjadi dasar dalam mencapai tujuan pembangunan.
Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi pada tahun 2022 berjumlah 2032 jiwa tersebar di 12 (dua belas) RT. Dari jumlah penduduk tersebut, jumlah laki laki sebanyak 1043 jiwa dan perempuan sebanyak 989 Jiwa.
Keberadaan Pertokoan ikut berperan di dalam roda perekonomian di Desa Bangunsari Berbagai lembaga keuangan perbankan sebagai wadah penambahan permodalan bagi masyarakat yang berakibat langsung dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dengan harapan meningkatkan pendapatan
NO. |
Jenis Usaha |
Jumlah |
1. |
Kios dan Pertokoan |
28 |
2. |
Pasar Desa/Tradisional |
0 |
Masalah : Minimnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mencari peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan yang berimplementasi Kepada kesejahteraan masyarakat.
Ketersediaan fasilitas kesehatan publik yang berada di Desa Bangunsari dengan jarak tempuh ke fasilitas kesehatan maksimal 0.5 Km belum terlalu maksimal dalam terpenuhinya pelayanan kesehatan.
Berikut data pelayanan di bidang kesehatan :
NO. |
Jenis |
Jumlah |
1. |
Puskesmas Bantu |
0 |
2. |
Bidan Desa / Tenaga Paramedis |
2 |
3. |
Dukun bayi |
1 |
Masalah : Minimnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam kehidupan sehari-hari dan belum maksimalnya pemahaman masyarakat terhadap pentingya hidup sehat.
Ketersediaan fasilitas Usia dini, Dasar dengan Jarak ke sekolah maksimal terjauh 0.5 Km terletak di Desa Bangunsari Tumbuh dan berkembangnya lembaga bimbingan belajar dan ketrampilan ikut menunjang pemahaman pentingnya pendidikan untuk masa depan. Adapun fasilitas pendidikan yang terdedia di Desa Bangunsari adalah sebagai berikut :
NO. |
Jenis Fasilitas Pendidikan |
Jumlah |
Keterangan |
1. |
PAUD |
1 |
|
2. |
TK PERTIWI/RA/BA |
1 |
|
3. |
SD/MI |
1 |
|
4. |
SLTP |
0 |
|
5. |
SLTA |
0 |
|
6. |
Lembaga Kursus Ketrampilan |
0 |
|
7. |
Lembaga bimbingan belajar |
0 |
|
Masalah : Minimnya pemahaman warga masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai tolak ukur keberhasilan yang berpimplementasi pada meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi Tanah Pertanian di Desa Bangunsari menurut jenis irigasi:
NO. |
Jenis Irigasi |
Luas |
Keterangan |
1. |
Irigasi Teknis |
8 |
Ha |
2. |
Irigasi setengah Teknis |
0 |
Ha |
3. |
Irigasi Sederhana |
0 |
Ha |
4. |
Tadah Hujan |
30 |
Ha |
|
Total |
38 |
Ha |
Kondisi Tanah Kering menurut penggunaannya :
NO. |
Jenis Tanah Kering |
Luas |
Keterangan |
1. |
Pekarangan/Bangunan |
28,2 |
Ha |
2. |
Tegalan/Perkebunan |
180,1 |
Ha |
3. |
Tambak/Kolam Ikan |
0 |
Ha |
4. |
Hutan Negara |
0 |
Ha |
5. |
Fasilitas Umum |
8 |
Ha |
6 |
Jalan |
37,7 |
Ha |
|
Total |
254 |
Ha |
Masalah : kurangnya kepedulian warga dalam pemeliharaan irigasi yang mengakibatkan sering tidak berfungsinya irigasi / drainase pertanian. Hal tersebut mengakibatkan sektor pertanian tidak dapat di kembangkan secara optimal
Tingkat Pendidikan dan kesadaran pola hidup sehat masyarakat menjadikan tolak ukur sejauh mana kemampuan Pemerintah Desa dalam melaksanakan Pembangunan dan peningkatan swadaya masyarakat demi terwujudnya pembangunan dengan konsep Pemberdayaan. Pola pikir yang lebih maju dan visioner warga masyarakat Desa Bangunsari dibuktikan dengan tumbuh dan berkembangnya berbagai lembaga pendidikan ketrampilan, bimbingan belajar dan usaha Internet yang lebih menunjang terhadap Ilmu pengetahuan masyarakat. Fasiltias pelayanan kesehatan yang tersedia sebagai penunjang pola hidup sehat menjadi factor penentu dalam bidang kesehatan.
NO |
Jenis Pendidikan |
Jumlah |
n (Jiwa) |
||
1 |
Tidak/Belum Sekolah |
723 |
2 |
Belum Tamat SD/Sederajat |
139 |
3 |
Tamat SD/Sederajat |
488 |
4 |
SLTP/Sederajat |
352 |
5 |
SLTA/Sederajat |
279 |
6 |
Diploma I/II |
2 |
7 |
Akademi/Diploma III/S. Muda |
17 |
8 |
Diploma IV/Strata I |
32 |
9 |
Strata II |
- |
10 |
Strata III |
- |
JUMLAH |
2.032 |
NO. |
Jenis Fasilitas Kesehatan |
Jumlah |
Satuan |
1. |
Posyandu |
3 |
Unit |
2. |
Polindes |
0 |
Unit |
3. |
Poliklinik/Rumah bersalin |
0 |
Unit |
4. |
Puskesmas |
1 |
Unit |
Masalah : Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan pola hidup sehat yang akan berimplementasi dalam hal kesejahteraan masyarakat.
Organisasi sosial kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat banyak yang tumbuh dan berkembang di Desa Bangunsari yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi kontroling dan patner dalam melaksanakan konsep pembangunan Pemerintah Desa Bangunsari.
Ketersediaan Perangkat Desa dengan kualitas SDM yang bagus menjadi penunjang untuk meningkatkan pelayanan public yang Cepat, Tepat dan Bermanfaat. Stabilitas politik dan keamanan baik dalam masa Pemilihan Kepala Desa maupun dalam Pasca pemilihan legislative dan Pemilihan Presiden relative kondusif hal ini dikarenakan pendidikan politik masyarakat cenderung lebih baik dari tahun ketahun. Banyaknya Organsisasi Masyarakat berimplikasi pada meningkatkan sifat Kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
Organisasi Masyarakat di Desa Bangunnsari yang tumbuh dan berkembang anatara lain
NO. |
Jenis Organisasi Kemasyarakatan |
Jumlah Anggota |
Keterangan |
1. |
BPD |
7 Orang |
Aktiv |
2. |
Bumdes |
17 Orang |
Aktiv |
3. |
LKMD |
10 Orang |
Aktiv |
4. |
Karang Taruna |
78 Orang |
Aktiv |
5. |
PKK |
13 Orang |
Aktiv |
6. |
Posyandu |
22 Orang |
Aktiv |
7. |
RT |
12 Orang |
Aktiv |
8. |
RW |
2 Orang |
Aktiv |
9. |
Linmas |
24 Orang |
Aktiv |
10. |
KPMD |
5 Orang |
Aktiv |
11. |
Kelompok Tani |
15 Orang |
Aktiv |
12. |
Kelompok Tani perempuan |
8 Orang |
Aktiv |
13. |
Organisasi Masyarakat |
1810 Orang |
Aktiv |
|
Total |
2032 Orang |
|
Masalah : Kurang optimalnya peran serta anggota organisasi kemasyarakatan ikut melaksanakan konsep pemberdayaan dalam pembangunan baik Infrastruktur maupun dalam melaksanakan hasil-hasil pembangunan.
Keragaman karakater anggota masyarakat dimasing-masing wilayah dusun sangat berbeda satu sama yang lain baik dalam kehidupan sosial maupun perkembangan budaya.
Berkembangnya Seni dan Budaya masing-masing wilayah membuktikan bahwa ada banyak keragaman yang disesuaikan dengan karakter anggota masyarakat setempat. Diantara yang eksis sampai saat ini adalah seni Seni Barongan dan Hadroh.
Masalah : Kurang tersedianya fasilitas peralatan dan pelatihan anggota mengakibatkan perkembangan seni dan budaya kurang berkembang dan eksis secara optimal.
Sebelum tahun 1950 desa Bangunsari masih berupa semak, balong-balong, yang tanpa penghuni ditandai dengan lintasan sungai Bodri sebagai batas desa adalah sebelah timur sungai wilayah desa Wonosari dan sebelah barat wilayah Pidodo Wetan.
Pada tahun 1963 terjadi bencana banjir yang menjadikan aliran sungai Bodri menjadi dua dimulai dari ujung desa ini (disebut mbedahan) yang kedua aliran sungai tersebut aktih dialiri air.
Lambat laun aliran sungai tersebut mengerucut pada satu arah saja yaitu mengarah ke sebelah barat, sehingga sungai yang sebelumya tidak teraliri air dan ditegaskan dengan degan adanya pembangunan tanggul padat karya oleh pemerintah, sehingga sampai saat ini dinyatakan menjadi peta desa Bangunsari.
Ada 12 kepala keluarga berasal beberapa daerah, yang ditempatkan oleh pemda Dengan sebutan translok, dan dilanjutkan 1969 dengan menempatkan 24 kepala keluarga.
Adalah : warga sekitar lokasi translok yang mendapatkan dari penempatan pemerintah desa (Pidodo Wetan), ada kurang lebih 36 kepala keluarga.
Adalah warga pendatang dengan cara membeli/ganti rugi lahan. Yang mayoritas warga Wonigiri yang lahanya terkena waduk, selanjutnya disusul oleh beberapa warga yang mengajak sanak dan saudaranya pindah kesini dari daerah asalnya .
Berada dalam penguasaan pemerintah desa Pidodo Wetan.
Dijabat oleh pengawas – Kapten Edi.
Dijabat oleh karteker – Sumimbar
Dijabat oleh kepala desa (pertama) – Harjo Kumeri
Dijabat oleh kepala desa – Suharjoto
Dijabat oleh kepala desa – Nur Qosim
Dijabat oleh Pj kepala desa – Sakiyo Purwo Handono
Dijabat oleh kepala desa – Widodo
Dijabat oleh Plt kepala desa – Ngaderi
Dijabat oleh Pj kepala desa – Budi Suharyanto S.Sos
Dijabat oleh kepala desa – Tukul Prastiyo S.Pd
Dijabat oleh kepala desa – Suwandi
MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA BANGUNSARI YANG LEBIH MAJU, CERDAS DAN MANDIRI MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT YANG ADIL DAN SEJAHTERA
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkanlah 6 (enam) misi pembangunan Desa Bangunsari Tahun 2022 - 2028 sebagai berikut :
Foto | Nama | Jabatan |
---|---|---|
SUWANDI | Kepala Desa | |
MUHAMAD ANWAR, S,Pd | Sekretaris Desa | |
KASDIANTO | Kaur Keuangan | |
SUSANTO | Kaur Perencanaan | |
YATIMAN | Kaur Tata Usaha dan Umum | |
KARTIMAH | Kasi Kesejahteraan | |
SRI RAHAYU | Kasi Pelayanan | |
SENEN, S.H | Kadus |