Desa Penyangkringan adalah salah satu desa di kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Berikut kami informasikan Profil Desa Penyangkringan
Letak geografis Desa Penyangkringan,terletak diantara
Sebelah utara : Desa Nawangsari, Desa Karangdowo
Sebelah selatan : Desa Sidomukti
Sebelah Barat : Desa Penaruban
Sebelah timur :Desa Bumiayu
Luas wilayah Desa
1. Permukiman : 35,00 Ha
2. Pertanian Sawah : 45,83 Ha
3. Ladang / Tegalan : 1 Ha
4. Perkantoran : 0,02 Ha
5. Sekolah : 0,25 Ha
6. Jalan : 2 Km
7. lain-lain : 1 Ha
Orbitasi
Jarak ke ibukota kecamatan terdekat 2 Km dengan lama jarak tempuh 5 menit.
Jarak ke ibukota kabupaten 10 Km dengan lama jarak tempuh 30 menit.
jumlah penduduk berdasarkan KK : 2.779 KK.
Laki-laki : 2.018 KK
Perempuan : 761 KK
Data keagamaan Desa penyangkringan
- Islam : 78 %
- Khatolik : 10 %
- Kristen : 10%
- Hindu : 1%
- Budha : 1%
1. SEJARAH DESA
Dikisahkan bahwa Nyai damariyah atau Sri Pandan adalah sosok wanita yang sangat cantik, dan di perebutkan oleh Bagus Wuragil dan denowo.Dalam cerita tutur itu diterangkan dengan jelas bahwa hati Nyai Damariyah lebih condong ke pangeran Bagus Wuragil. Karena dirinya menjadi rebutan dua tokoh yang sama-sama pengikut Pangeran Sambong, Damariyah Oleh pangeran Sambong dan juga Nyai Ungu dinasehati jika hatinya ingin tenang dari perebutan dua orang yang sama-sama menjadi sahabatnya itu lebih baik Nyai Damariyah pergi ke Sido Mukti, Ki Ageng Sido Mukti sangatlah prihatin dengan perseteruan antar dua sahabat yang memperebutkan Nyai Damariyah kemudian di perintahkan untuk mencuci beras (mesusi - Jawa). Sebagaimana biasanya tempat mencuci beras adalah di sungai, di beritahukan oleh Ki Ageng Sido Mukti ketika Nyai Damariyah mencuci beras, maka telusurilah di mana letak berhentinya air pesusan itulah Nyai Damariyah bisa hidup tenang dan tidak akan di ganggu oleh siapapun.
Air pesusan tersebut orang menyebutnya "Leri". Ketika Nyai Damariyah menelusuri dimana berhentinya air leri itu, ternyata berhenti tepat di bawah dua pohon pandan yang tumbuh berdampingan, dan ada pohon Lo, pada waktu itu disebut orang dengan nama pohon cangkring sehingga daerah di sekitar pohon Lo itu di kenal dengan nama desa 'PENYANGKRINGAN'. Sedangkan Nyi Damariyah di panggil banyak orang dengan nama Nyai Pandansari atau Sri Pandan, sedangkan sunagi yang menjadi tempat mesusi / mencuci beras di kenal dengan Sungai Damar atau kali Damar.
2. LURAH ATAU KADES SEJAK BERDIRINYA DESA PENYANGKRINGAN.
PERIODE | NAMA KEPALA DESA | MASA JABATAN |
1945 s/d 1959 | TRUNO JOYO | 14 tahun |
1959 s/d 1962 | HARDJO REMAN | 3 tahun |
1962 s/d 1966 | SUDONO | 4 tahun |
1966 s/d 1985 | SOEBIBIT | 19 tahun |
1985 s/d 1987 | BAMBANG SUPRIYATMO | 8 tahun |
1988 s/d 1989 | Ymt SUWARNO | 1 tahun |
1989 s/d 1990 | Pj. DARSON | 1 tahun |
1990 s/d 1998 | SISWA SOENARTA | 8 tahun |
1998 s/d 1999 | Ymt. SUDARYADI | 1 tahun |
1999 s/d 2007 | SOEPRIYANTO | 8 tahun |
2007 s/d 2013 | ARIS SUPRIYANTO | 6 tahun |
2013 s/d 2019 | BAMBANG SUPRIYATMO | 6 tahun |
Sep 2019 | Pj. A. MUNADHIRIN | berjalan 3 bulan |
Terciptanyatata kelola pemerintahan desa yang bersih transparan dan akuntabel guna mewujudkan kehidupan masyarakat desa penyangkringan yang lebih baik , sehat, adil, dan sejahtera bernafaskan keagamaan.
1. mengoptimalkan penyelenggaraan urusan penyelenggaraan urusan pemerintahan desa
2. pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh desa
3. menciptakan lapangan pekerjaan
4. menciptakan kehidupan beragama yang harmonis
5. menumbuh kembangkan kepedulian sosial masyarakat
6. pelayanan dan melayani masyarakat dalam berbagai bidang
7. meningkatkan kerjasama dan gotong royong dalam bermasyarakat yang berazaskan kekeluargaan.
Foto | Nama | Jabatan |
---|---|---|
Aris Supriyanto | Kepala Desa | |
Ajeng Purbosari | Sekretaris Desa | |
Hartanto | Kasi Pemerintahan |