PROFIL DESA
Desa Boja merupakan desa yang terletak dipusat kota Kecamatan Boja, yang wilayahnya cukup luas dibandingkan dengan desa-desa lainnya. Dengan Penduduk yang sangat padat dan banyak tempat usaha yang berkembang di Desa Boja. Boja mempunyai potensi yang cukup baik untuk pengembangan UMKM dan perekonomiannya. Berikut kondisi yang ada di Desa Boja :
1. KONDISI DESA
Potensi Sumber Daya Alam (SDA), Potensi Umum
Tanah Sawah : 174.259 ha
Tanah Kering :
Tanah Fasilitas Umum :
Kas Desa : 4.823 ha
Perkantoran Pemerintah : 2.400 ha
Lapangan : 11.136 ha
Tanah Bengkok :
Kepala Desa : 50.000 m2
Sekretaris Desa : 30.000 m2
Kaur keuangan : 10.550 m2
Kaur Umum : 8.700 m2
Bekel : 7.450 m2
Kaur Kesra/ Modin : 6.050 m2
Kaur Pertanian dan Pengairan/ Kabayan : 7.450 m2
Kadus Jagalan : 8.650 m2
Kadus Sapen : 10.900 m2
Kadus Gentaan Lor : 7.152 m2
Kadus Gentan Kidul : 9.650 m2
Kadus Kauman : 11.300 m2
Kadus Penaton : 9.500 m2
Kadus Pilang : 12.900 m2
Kadus Klesem : 11.250 m2
Kadus Ngadibolo : 9.000 m2
Batas wilayah desa sebagai berikut :
Desa Boja adalah Desa Kolonisasi yang datang dari beberapa Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan terdiri dari beberapa Daerah.Desa Boja pada mulanya adalah berasal dari hutan kawasan Negeri ………., pada tahun 1937 datanglah penduduk Kolonisasi sejumlah 45 KK dan sebanyak 135 jiwa, kemuian pada tahun 1939 datang lagi sejumlah 100 KK sama dengan 325 jiwa, diantara dua tahun berturut turut jumlah penduduk semua 145 KK sama dengan 460 jiwa, membuka dan menggarap tanah yang telah disediakan oleh pemerintah seluas 322 Ha.
Pada tahun 1937 kepala Desa dijabat oleh SUMARYONO yang administrasinya mengikuti Desa Boja Pada tahun 1943/1944 diadakan pemilihan Kepala Desa dan yang dipercaya untuk menjabat sebagai kepala Desa adalah KROMOREDJO sampai dengan tahun 1945, yang selanjutnya dijabat oleh KUNDHORI REKSORAHARDJO ( 1945-1948) ,dan Tahun 1989 s/d tahun 1999 oleh SOEGITO kemudian pada tahun 1999 Kades Boja dijabat oleh TEGUH EKO SANTOSO sampai pertengahan tahun 2007 pada pilkades tahun 2007 SOEGITO terpilih kembali, namun menjabat kurang lebih 2 bulan kemudian meninggal, kemudian digantikan NURHADI, SH sampai tahun 2016 dan pada pilakdes tahun 2016 terpilih Kades SLAMET RIYADI, ST sampai sekarang.
Nyai Dhapu (Ni Pandansari) samapai sekarang masih dihormati dan makamnya banyak dikunjungi peziarah baik warga Desa Boja maupun luar Desa Boja. Setiap bulan syawal (seminggu setelah lebaran) menjadi tempat Syawalan bagi warga masyarakat Boja dan sekitarnya, bahkan banyak peziarah dari daerah Sumowono dan sekitarnya.
Tradisi Syawalan yang telah berlangsung cukup lama layak untuk tetap dipertahankan dalam rangka melestarikan budaya masyarakat sekaligus sebagai wisata Religi.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa.
“Kebersamaan Dalam Membangun Demi Desa Boja Yang Lebih Maju”
Misi Desa Boja agar dapat dioperasionalkan/ dikerjakan.
Foto | Nama | Jabatan |
---|---|---|
ROFIK ANWAR | KEPALA DESA | |
GUNAWAN SUGIANTO | SEKRETARIS DESA | |
ZITA LAKSMI APRILIA NARENDRASARI | KAUR KEUANGAN | |
MUHSON | KAUR UMUM | |
IWAN HARYOKO | KAUR PERENCANAAN | |
SITI MUBAYANAH | KASI PEMERINTAHAN | |
M RIDHO | KASI KESEJAHTERAAN | |
MUSLICH | KASI PELAYANAN | |
SUJI RASMONO | KADUS I | |
M KHOZIN | KADUS II | |
AGUNG SASONGKO | KADUS III | |
SUDI HARTONO | KADUS IV | |
CHAEROJIB | KADUS V | |
SUPRIYADI | KADUS VI | |
DUA HIRGIANA | KADUS VII |