Desa Pesaren adalah Desa yang berada di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah. Desa Pesaren merupakan wilayah Pegunungan atau Dataran Tinggi yaitu 600 MDPL dengan Titik Koordinat -7.1285227,110.9836185 yang masuk ke dalam area kaki Gunung Prau.
Letak geografi Desa Pesaren , terletak diantara :
Sebelah Utara : Desa Trimulyo dan Desa Kalipakis
Sebelah Selatan : Desa Ngargosari dan Desa Bringinsari
Sebelah Barat : Desa Tamanrejo dan Desa Mulyosari
Sebelah Timur : Desa Pakisan dan Desa Plososari
Luas Wilayah Desa Pesaren yaitu kurang lebih 525 Ha, wilayah Desa Pesaren terdiri dari 5 Dusun, 5 Rukun Warga dan 18 Rukun Tangga. Dusun Tlodas (1 RW, 3 RT), Dusun Pesaren (1 RW, 4 RT), Dusun Ngaglik (1 RW, 4 RT), Dusun Pucungkerep (1 RW, 4 RT), Dusun Dayunan (1 RW, 3 RT).
Desa Pesaren yang merupakan wilayah pegunungan, sebagian besar warga masyrakatnya berprofesi sebagai Petani, karena wilayahnya yang subur dengan sumber mata air yang melimpah. Terdapat 96 Ha Lahan Pertanian, 92 Ha Lahan Ladang atau Kebun, 122 Lahan Permukiman, 60 Ha Jalan Desa dan Jalan Dusun dan sisanya merupakan Tanah Negara (HGU).
Orbitasi Desa Pesaren :
Dahulu masih wilayah hutan, yang datang pertama ke Daerah tersebut yaitu seorang dari Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta yakni Kyai Sari. Beliau pergi keluar Kerajaan dengan maksud untuk menyendiri/ Bertafakkur/ Berkhalwat kepada Allah SWT, karena pada masa itu di Yogyakarta sedang terjadi kekacauan akibat Kolonisasi Belanda. Kyai Sari datang pada waktu itu masih dalam keadaan wilayah hutan belum berpenghuni.
Setelah sekian lama menyendiri/ berkhalwat di hutan tersebut, beliau ingin kembali ke Yogyakarta tetapi beliau mendapatkan kabar bahwasannya Istrinya (Nyai Sari) telah wafat, sehingga Mbah Kyai Sari memutuskan untuk menetap di hutan tersebut sampai wafat dan dimakamkan di Daerah tersebut. Akhirnya Desa tersebut dinamakan Desa Pesaren, dari kata “Sari” yang dimakamkan (sare, Jawa = tidur/ wafat).
Desa Pesaren pada mulanya adalah berasal dari hutan kawasan wilayah kekuasaan Tumenggung Bahurekso. Pada tahun 1920an, datanglah penduduk ke Pesaren dan bermukim yaitu seseorang yang bernama Norodin yang berasal dari Daerah Wonosobo Bersama dengan istrinya, Mbah Norodin dan Istrinya yang menempati wilayah Desa Pesaren kemudian memiliki beberapa orang anak yang kemudian menempati wilayah Pesaren, Tlodas dan Ngaglik. Sekitar 7 KK dan sebanyak 22 jiwa membuka dan menggarap tanah yang telah disediakan oleh Pemerintah Tumenggung Bahurekso seluas 9 Ha, hingga berkembang menjadi sebuah Desa hingga sekarang.
Desa Pesaren bagian selatan yang pertama datang yaitu Mbah Kyai Sindu yang menetap disana pada mulanya sungai yang mengalir mengandalkan aliran sungai dari Gunung Prau, ketika musim kemarau air sungai kering. Mbah Kyai Sindu bertawakkal kepada Allah SWT dan kemudian keluar Sumber Mata air yang sangat besar di aliran sungai tersebut, sehingga sampai saat ini disebut “Tuk Sindon”, sekarang yang ditempati Mbah Kyai Sindu tersebut menjadi sebuah Dusun yaitu Pucungkerep.
Desa Pesaren bagian sebelah timur yang pertama datang yaitu seorang yang berasal dari Daerah Wonosobo yang menetap pertama yaitu Mbah Kyai Dayun, sehingga Dusun tersebut disebut Dusun Dayunan.
Pemerintah Desa Pesaren dari masa ke masa :
“Mewujudkan Desa Pesaren yang maju, aman, sejahtera dan berkeadilan sosial”
Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang luhur untuk memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan di Desa Pesaren baik secara individu maupun kelembagaan sehingga 6 ( enam ) tahun ke depan Desa Pesaren mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi ekonomi dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan.
MISI
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan untuk dibahas dan disepakati. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai tim penyusun berperan aktif membantu pemerintah Desa dalam membahas dan menyepakati proses pembangunan di desa, penyelenggaraan pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di desa, partisipasi masyarakat, siltap Kepala Desa dan perangkat, operasional Pemerintahan Desa, tunjangan operasional BPD, dan Intensif RT/RW.Pemerintah Desa beserta BPD membahas dan menyepakati program proses pembangunan di desa, penyelenggaraan pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di desa, partisipasi masyarakat, siltap Kepala Desa dan perangkat, operasional Pemerintahan Desa, tunjangan operasional BPD, dan Intensif RT/RW, dalam hal ini menyusunnya yang bersifat mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas.
Foto | Nama | Jabatan |
---|---|---|
Ngahadi | Kepala Desa | |
Eko Nuryanto, S.Pd.I | Sekretaris Desa | |
Rokhimin | Kadus I | |
H. Idi Muhamid | Kepala Seksi Pemerintahan | |
Akhmad Rokhim | Kepala Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan | |
Sugiarto | Kepala Dusun II (Pesaren) | |
Sutoto | Kepala Dusun III (Ngaglik) | |
Suhirman | Kepala Dusun IV (Pucungkerep) | |
Kris Ardiawan | Kepala Dusun V (Dayunan) |