Rowosari, Kec. Rowosari Lihat website

Berita
17

Kegiatan
18

Agenda
1

Potensi
1

Badan Usaha
0

Inovasi
0



Pengajian Rutin Fatayat

12-03-2024 | KEGIATAN

Profil

PROFIL DESA ROWOSARI

 

Desa Rowosari merupakan salah satu  desa yang terletak di Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah yang mana jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan sejauh 150 m dan ke Ibu Kota Kabupaten sejauh 22 Km. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan ± 30 menit. Secara Astronomi Desa Rowosari terletak di sebelah Barat Ibu Kota Kabupaten Kendal pada koordinat 6.9316596 Lintang Selatan dan 110.0511311 Bujur Timur. Kondisi topografi wilayah Desa Rowosari adalah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter diatas permukaan air laut (7 mdpl). Wilayah Desa Rowosari merupakan daerah yang rata, tidak ada perbukitan sama sekali dikarenakan wilayah Rowosari merupakan daerah dekat dengan Pantai. Adapun secara geografis, wilayah Desa Rowosari memiliki batas-batas sebagai berikut :

  • Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Gempol Sewu
  • Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Gebanganom dan Tanjunganom
  • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Tambaksari dan Desa Tanjungsari
  • Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Jatipurwo dan Kabupaten Batang

 

Desa Rowosari sendiri memiliki luas wilayah 1,8753 km² atau 187,530 Ha yang terdiri atas beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Berikut pembagian pola tata guna lahannya :

No

Lahan

Luas (Ha)

1.

Bangunan / Pekarangan

50,415

2.

Tegalan / Kebun

12,900

3.

Sawah

108.550

4.

Irigasi Tersier

-

5.

Irigasi Sekunder

15,665

Jumlah Total

187,530

 

Untuk jumlah sarana dan prasarana di Desa Rowosari dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No

Jenis Prasarana & Sarana Desa

Jumlah

1.

Jalan Desa

4150 m

2.

Jembatan kecil

0

3.

Jembatan sedang/besar

3

4.

Saluran irigasi

3500 m

5.

Jalan Kabupaten

1000 m

 

Adapun secara administratif Desa Rowosari terbagi dalam 6 (Enam) dusun, 6 (Enam) RW dan 26 (Dua Puluh Enam) RT, berikut pembagian wilayahnya :

No

Dusun/Dukuh

RW

RT

1.

Gajahoyo

RW 001

RT 001

 

 

 

RT 002

 

 

 

RT 003

 

 

 

RT 004

2.

Krajan

RW 002

RT 001

 

 

 

RT 002

 

 

 

RT 003

 

 

 

RT 004

3.

Kesatrian

RW 003

RT 001

 

 

 

RT 002

 

 

 

RT 003

 

 

 

RT 004

 

 

 

RT 005

4.

Saribaru

RW 004

RT 001

 

 

 

RT 002

 

 

 

RT 003

5.

Tegalsari

RW 005

RT 001

 

 

 

RT 002

 

 

 

RT 003

 

 

 

RT 004

 

 

 

RT 005

6.

Tegalrejo

RW 006

RT 001

 

 

 

RT 002

 

 

 

RT 003

 

 

 

RT 004

 

 

 

RT 005

 

Jumlah penduduk yang tercatat di Desa Rowosari secara administrasi berjumlah 2.022 jiwa laki-laki dan 1.985 jiwa perempuan, sehingga total jumlah penduduk di Desa Rowosari adalah 3.987 jiwa yang tercatat. Untuk fasilitas Pendidikan, Desa Rowosari memiliki beberapa jenjang pendidikan, diantaranya :

Jenjang Pendidikan

Jumlah Sekolah

TK

3

SD/MI

4

SMP/MTs

2

SMU/SMK/MA

1

Sumber : Monografi Desa

 

Kebutuhan masyarakat Desa Rowosari terhadap  sarana prasarana dan pelayanan kesehatan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sarana dan prasarana Kesehatan yang ada di Desa Rowosari dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut : 

No

Uraian

Jumlah

1

Puskesmas

-

2

Puskesmas Pembantu

-

3

Tenaga medis di puskesmas

1

4

Tenaga Non Medis di puskesmas

1

5

Toko obat

-

6

Apotik

2

7

Dokter umum

1

8

Dokter Gigi

-

9

Dokter spesialis

-

10

Mantri kesehatan

1

11

Bidan

1

12

Dukun bayi berijazah

-

13

Posyandu

7

Sumber : Monografi Desa

 

Berdasarkan keyakinan yang dianut, Desa Rowosari mempunyai penduduk yang heterogen, yang mana penduduk di Desa Rowosari terdiri dari penduduk yang beragama Islam, Kristen, Katholik dan Budha. Untuk mata  pencaharian warga masyarakat Desa Rowosari dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang pekerjaan. Sebagian besar warga Desa Rowosari bekerja di bidang pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan maupun sebagai buruh tani. Selain itu, warga masyarakat Rowosari juga banyak yang bekerja sebagai nelayan karena wilayahnya juga meliputi daerah pesisir pantai. Desa Rowosari sebagai ibukota Kecamatan memiliki lokasi yang strategis. Ditambah dengan adanya Pasar Desa, membuat geliat ekonomi Rowosari cukup ramai dan banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagi desa di sekitarnya. Kondisi ini menciptakan peluang usaha bagi warga masyarakat Rowosari. Banyak yang bekerja menjadi pedagang dan wirausaha di bidang jual beli barang kebutuhan masyarakat.

Sejarah

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA

DESA ROWOSARI

Syahdan, konon pada tahun 1825 - 1830 telah terjadi Perang Diponegoro, dengan tipu dayanya Belanda, akhirnya Pangeran Diponegoro tertangkap di Meja Perundingan di Magelang, yang selanjutnya beliau dibuang ke Makasar ( Sulawesi ) sampai beliau wafat disana.

Pada tahun 1832 dua orang Lasykar Pangeran Diponegoro, meninggalkan Yogyakarta menuju ke Pantai Utara Pulau Jawa, beliau kakak beradik :

  1. Raden Ngabehi Sukerti    ( Ki Pembayun )
  2. Raden Ngabehi Wuragil   ( Ki Wuragil Anom )

Pada Tahun 1834 beliau berdua sampai di Daerah Kendal  ( Sekarang Kecamatan Kangkung ) yang masih hutan belukar berawa-rawa. Raden Ngabehi Sukerti menemukan sebatang Pohon Gebang, yang telah berusia ratusan tahun, tetapi masih kelihatan muda, selanjutnya Raden Ngabehi Sukerti mendirikan Desa yang diberi nama Desa Gebanganom dan beliau menjadi Lurah / Kepala Desa yang pertama di Desa itu.

Kemudian beliau memerintahkan adiknya untuk melanjutkan perjalanan ke Barat dengan memberikan Piweling / Wanti-wanti kepada adiknya, perjalanan tidak boleh berhenti, sebelum menemukan pohon yang sama ( Pohon Gebang ).

Dalam tahun 1834 itu juga sambil melakukan tapa brata (Tirakat) Beliau Raden Ngabehi Wuragil Anom singgah di Daerah Brungkah Jati, dan menemukan sebatang Pohon Gebang yang Ciri – Cirinya sama dengan pohon yang diketemukan kakaknya.

            Kemudian atas izin dan restu dari kakaknya, Raden Ngabehi Wuragil Anom mendirikan Desa yang juga diberi nama Desa Gebanganom.

Karena kedua Desa tersebut kembar namanya, maka Desa yang ada di Daerah Truko / Kangkung diberi nama Desa Gebanganom Wetan, mengingat letaknya di daerah Timur, sedangkan yang lain diberi nama Desa Gebanganom Kulon, mengingat letaknya di daerah Barat.

            Pada tahun 1835 bersamaan berdirinya Pabrik Gula Cepiring, Raden Ngabehi Wuragil Anom dikukuhkan sebagai Kepala Desa yang pertama di Gebanganom Kulon, dengan mendapatkan Kalungguhan Lurah, sehingga beliau yang sebagai Ulama dengan misinya menyebarkan agama Islam di daerah ini, beliau terkenal dengan sebutan nama MBAH KALUNG ( asal kata : Kalungguhan ).

            Desa Gebanganom Kulon pada saat itu meliputi 3 ( tiga ) Desa :

  1. Desa Gebanganom Kulon ( Sebagai Pusat Pemerintahan )
  2. Desa Rowosari
  3. Desa Gempolsewu

Pada tahun 1858 Belanda mengetahui, bahwa Mbah Kalung yang terkenal arif, bijak, alim dan sakti itu ternyata bekas lasykar Pangeran Diponegoro, maka untuk mengurangi pengaruh / kekuasaan Mbah Kalung, Belanda membuat siasat untuk mempersempit Wilayah Desa Gebanganom Kulon, yang selanjutnya di pecah menjadi 3   ( tiga )  Desa :

  1. Dibagian Timur Desa Gebanganom Kulon ( dipersempit )
  2. Di bagian Selatan dan Barat Desa Rowosari
  3. Dibagian Utara Desa Gempolsewu

Tepat pada hari Rabu Kliwon, tanggal 19 Agustus 1859, Bekel Ngadiwongso bernama Bekel Bedjo, oleh Ndoro Penewu / Ndoro Dhono Weleri, di kukuhkan menjadi Lurah / Kepala Desa yang pertama kali dengan sebutan / Gelar Bedjo Taroeno dengan mendapatkan Kancing Beselit ( SK Pengangkatan Kepala Desa ) dari Bupati Kendal.

SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN

SEJARAH SINGKAT PERJUANGAN KEMERDEKAAN

WARGA DESA ROWOSARI 

Dalam perkembangan Sejarah bangsa dan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, ternyata Desa Rowosari ikut terlibat andil di dalamnya, dengan di tandai gugurnya beberapa orang Putra terbaik, sebagai Pahlawan Bangsa.

Ketika perang Kemerdekaan Ke II ( Clash kedua ) masih berkecamuk tepatnya pada hari Jum’at Kliwon, tanggal 1 Juli 194 dalam bulan Puasa Bersamaan kaum Muslimin pulang dari Masjid menunaikan ibadah Sholat Jum’at, Tentara Belanda dengan berpuluh puluh kendaraan Tank Tempur lapis baja yang dilengkapi persenjataan berat dan terhitung canggih pada waktu itu, secara berangsur angsur memasuki Desa Rowosari.

Putra – putra terbaik Desa yang tergabung dalam Pasukan Hisbullah (Tentara Kidul) yang sebelumnya telah dipersiapkan untuk menghadapi tentara Belanda dan penduduk sipil telah diperintahkan masuk perlindungan bawah tanah. Para putra – putra Desa tersebut menutup jalan yang menuju ke Tawang ( sekarang jalan Bahari ) dengan membuat lubang disepanjang ruas jalan dan menebang / merobohkan pohon-pohon besar dijadikan penghalang agar Tank-tank Belanda tidak dapat masuk ke Desa. Dengan iringan Takbir di sertai perlawanan yang sengit dari pada pejuang meskipun dengan senjata seadanya yaitu Bambu runcing dan sedikit yang membawa senapan dan granat.

Akibat perlawanan yang tidak sepadan itu, Belanda pun marah dan membabibuta disamping banyak bangunan dan rumah yang rusak porak poranda, penduduk yang tidak berdosapun banyak yang menjadi korban kebiadapan Belanda, dan sembilan orang Putra-putra terbaik Desa Rowosari gugur di Medan Laga sebagai Pahlawan Kusuma Bangsa, mereka adalah :   

  1. Ngarip Hasyim
  2. Amin
  3. Muchlas
  4. Abdul Syukur
  5. Djambari
  6. Rasman
  7. Matdjo
  8. Adam
  9. Sono

Jenazah Almarhum Ngarip Hasyim, Almarhum Amin, Almarhum Muchlas, Almarhum Abdul Syukur, Almarhum Djambari, Almarhum Rasman dan Almarhum Matdjo dikebumikan di Pemakaman Gajahoyo, sedangkan Jenazah Almarhum Adam dan Almarhum Sono dikebumikan di Pemakaman Saribaru.

Pada hari Jum’at Kliwon tanggal 1 Juli 1949 dinyatakan hari berkabung bagi warga Desa Rowosari.

Selanjutnya pada hari Rabu Kliwon, tanggal 10 November 1982 bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal Kesembilan Jenazah para Pejuang tersebut dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan “ KUSUMA JATI” Kendal.

Demikian ringkasan sejarah singkat berdirinya Desa Rowosari sampai dengan perjuangan warga Desa Rowosari dalam rangka mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Mudah-mudahan menjadikan kita semua untuk tetap semangat dalam Menyambut Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 59 dan Hari Jadi Desa Rowosari yang ke – 145 di tahun ini, semoga dapat mempererat tali persaudaraan, cinta damai dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan diantara kita semua, dan tidak terlupakan semoga Arwah para Syuhada dan Pahlawan yang dengan penuh kerelaan mengorbankan Jiwa dan raganya untuk Bangsa ini, diterima segala amal baiknya di sisi Allah SWT, dimaafkan segala dosanya serta dijauhkan dari siksaan Api Neraka , Allahumma Amin....................

M E R D E K A ....!!!

Untuk Sejarah berdirinya Desa Rowosari dikutip dalam “BABAD MULO BUKANE DESO ROWOSARI“ Dalam Tulisan dan bahasa Jawa Kuno yang dibacakan oleh Almarhum Bapak Sarijan ( Mantan Kepala SR III Rowosari ) dan untuk sejarah perjuangan Bangsa Desa Rowosari diangkat dari Ceritera Pejuang di Rowosari yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia LVRI yang telah meninggalkan kita semua.

          Sejak tahun 1859 sampai sekarang Desa Rowosari dipimpin oleh 14 ( Empat Belas ) Kepala Desa dengan uraian sebagai berikut :

SEJAK TAHUN 1859 SAMPAI SEKARANG

No

Periode

Nama Kepala Desa

Keterangan

1.

1859 s/d 1871

Bedjo Taroeno

12 Tahun

2.

1872 s/d 1879

Soeto Widjojo

7 Tahun

3.

1880 s/d 1894

Mardjo Pahit

14 Tahun

4.

1894 s/d 1900

Seper Tjojoedo

6 Tahun

5.

1901 s/d 1913

Mustari Somoredjo

12 Tahun

6.

1914 s/d 1923

Gareng Soetowirjo

9 Tahun

7.

1924 s/d 1956

H. Abdoel Rosjid

32 Tahun

8.

1957 s/d 1957

Kastawi Sudarno

7,5 bulan

9.

1958 s/d 1966

H. Sapoean Sujitno

8 Tahun

10.

1968 s/d 1989

H. Achmad Djamal

21 Tahun

11.

1989 s/d 1999

H. Sufatah Ghoni, BA

9,5 Tahun

12.

1999 s/d 2013

Bisri Musthofa

14,5 Tahun

13.

2013 s/d 2019

Muhammad Achadun

6 Tahun

14.

2020 s/d Sekarang

Luqman Zakaria, S.Sos.,NL.P

Petahana

Visi dan Misi


Visi

Visi adalah impian, harapan dan cara pandang jauh ke depan yang akan dicapai Kepala Desa dalam jangka waktu 6 (enam) tahun (2020-2026). Penyusunan visi dalam rangka membangun Desa Rowosari Kecamatan Rowosari yang adil, makmur, sejahtera lahir dan batin.

Visi :

Terwujudnya Masyarakat Desa Rowosari Yang Berkah, Sejahtera dan Mandiri”

 atau disingkat dengan jargon

 

ROWOSARI  BERSERI

 

“ROWOSARI yang BERkah, SEjahtera dan MandiRI”

 



Misi

Misi :

Misi adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan Visi. Maka dari itu dalam rangka mewujudkan Visi akan kami lakukan hal-hal sebagai berikut :

  1. Mengupayakan suasana kehidupan masyarakat yang guyub rukun dan sinergis.
  2. Memaksimalkan kualitas sumber daya manusia yang beradab & sukses mulia.
  3. Melaksanakan pembangunan ekonomi kerakyatan dan mendorong iklim investasi.
  4. Meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya Desa yang berkelanjutan.
  5. Melaksanakan penyelenggaraan Pemerintahan yang lebih baik & pelayanan yang ikhlas.

Aperatur


Foto Nama Jabatan
LUQMAN ZAKARIA, S.Sos.,NL.P Kepala Desa
AHMAD ROMDON,SH.,MM Sekretaris Desa
NUR WAKIDAH Kaur TU & Umum
NUSROTUL MUSYAYADAH, S.Pd Kaur Perencanaan
MAHFUD AWALUDIN, S.Si Kaur Keuangan
MAHMUD RIFA'I Kasi Pemerintahan
IZZUDIN Kasi Pelayanan & Kesra
PURWATI Kadus 1
BUDI SANYOTO Kadus 3

Kontak


Email


Telepon


Alamat


Email