Desa Sidokumpul berasal dari gabungan 2 (dua) desa yaitu Desa Sidorejo yang membawahi wilayah Pablengan, Krobokan, Gamping, Jumbleng, dan Cipluk. Desa Sidokumpul mempunyai wilayah Pulelawang, Kalikunal, Pesanggrahan, dan Kalidukuh. Kemudian kedua desa ini bergabung dengan menggunakan nama Desa Sidokumpul. Hal ini terjadi setelah dilakukan musyawarah masyarakat pada tahun 1906. Wilayah Desa Sidokumpul yang merupakan gabungan antara dua desa tersebut akhirnya bertambah dengan adanya pemekaran wilayah yaitu Kalidukuh dimekarkan menjadi dua : Kalidukuh dan Krandegan, Cipluk menjadi Cipluk Barat (Kulon) dan Cipluk Timur (Wetan), Balongpare sebagai pemekaran wilayah Gamping serta penambahan dusun baru sebagai akibat pindahnya penduduk Cipluk Timur dikarenakan adanya tanah longsor ke tanah desa “Lemah Abang”, yang kemudian hari dinamakan Lomansari, yang berasal dari kota “loman”, yang artinya pemberian dan “sari” yang artinya “apik” (bagus), sehingga desa Sidokumpul sampai dengan sekarang membawahi dusun berjumlah 13 Dusun yaitu Pablengan, Krobokan, Gamping, Balongpare, Cipluk Barat, Cipluk Timur, Jumbleng, Krandegan, Kalidukuh, Pesanggrahan, Kalikunal, Pulelawang, dan Lomansari, terbagi dalam 13 RW dan 48 RT yang berurutan dari RW I sampai dengan RW XIII.
Adapun Desa Sidokumpul dari tahun 1906 sampai dengan sekarang telah terjadi beberapa kali kepemimpinan yang terbagi dalam beberapa periode yaitu :
Periode I
Dari tahun 1906 sampai dengan 1958 kepimimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Karto Jumeno dari Dusun Gamping
Periode II
Dari tahun 1958 sampai dengan 1965 kepimimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Karto Adijoyo dari Dusun Krobokan.
Periode III
Dari tahun 1965 sampai dengan 1966 kepemimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Dermo Mulyo dari Dusun Krandegan sebagai caretaker dikarenakan Kepala Desa Karto Adijoyo terkena kasus.
Periode IV
Dari tahun 1966 sampai dengan 1967 kepemimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Suyitno dari Dusun Kalikunal
Perode V
Dari tahun 1967 sampai dengan 1973 kepemimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Suwarno sebagai caretaker menggantikan Suyitno yang terkena kasus.
Periode VI
Dari tahun 1973 sampai dengan 1989 kepemimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Marmo Hadiwijoyo dari Dusun Pablengan. Pada periode ini telah terjadi momentum yang penting yaitu adanya Balaidesa Sidokumpul yang menjadi Kantor Kepala Desa, yang terletak di Dusun Pablengan, yang sebelumnya belum ada dan menggunakan rumah Kepala Desa sebagai Kantor Kepala Desa Sidokumpul.
Periode VII
Dari tahun 1989 sampai dengan 1999 kepemimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Paryudi dari Dusun Pesanggrahan. Sebenarnya masa jabatan telah berakhir pada tahun 1997, namun karena saat itu keluar Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah yang menyatakan masa bakti Kepala Desa berubah dari 8 tahun menjadi 10 tahun sehingga ada penambahan selama 2 tahun sampai tahun 1999. Pada periode ini telah terjadi momentum yang penting yaitu pindahnya Balaidesa Sidokumpul yang menjadi Kantor Kepala Desa, yang terletak di Dusun Pablengan karena tanah longsor ke Dusun Pesanggrahan sampai dengan sekarang ini.
Periode VIII
Dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2010 kepemimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Numbang dari Dusun Gamping.. Pada periode ini, beliau menjabat selama 2 kali masa jabatan, namun sebelum masa jabatan yang kedua berakhir, beliau meninggal dunia pada tahun 2010. Pada periode ini beliau berhasil memperbaiki prasarana jalan yang menuju ke dusun-dusun di seluruh desa Sidokumpul dari jalan tanah dan atau batu menjadi jalan rabat beton dan atau jalan beraspal. Selain itu ada penambahan dan pemilihan baru jabatan Kamituwo sebagai akibat terjadinya pemisahan 2 dusun yang dipegang oleh 1 Kamituwo.
Periode IX
Dari tahun 2011 sampai dengan 2016, kepemimpinan Desa Sidokumpul dipegang oleh Yaenuri.
Periode X
Dari Tahun 2016 sampai dengan 2018 Kepemimpinan Desa dipegang PJ Kepala Desa oleh Hermanto, SE.
Periode XI
Dari Tahun 2018 sampai dengan sekarang Kepemimpinan Desa dipegang oleh Ari Rimbawanto.