Wonorejo, Kec. Kaliwungu


Wonorejo in History

 

Berbicara tentang sejarah desa tidak bisa dipisahkan dengan cerita para orang tua. Dimana daerah pesisir acapkali menjadi sumber pendapatan bagi penduduk.  Jauh sebelum Indonesia Merdeka cikal bakal wilayah Desa Wonorejo belum banyak dihuni orang, hutan savanna adalah gambaran yang tepat yang mengilustrasikan keadaannya. Mereka harus membabat alas dahuLu agar bisa dipakai untuk bermukim, bertani ataupun kegiatan lainnya. Desa yang terdapat empat dusun ini memiliki kisah-kisah serta tokohnya tersendiri.

Di Dusun Larik dikenal tokohnya yaitu ki Gagak Wulung yang makamnya bisa kita temui di ujung utara dusun.Sementara di Dusun Lengkong terdapat makam tokoh supranatural yang disegani yaitu Buyut Maliyah yang masih kerabat keraton Surakarta. Buyut Mlaiyah inilah yang dikenal memberikan nama nama-tempat seperti Sekopek, Larik dan Lengkong. Beliau dimakamkan di sebelah barat Dusun Lengkong. Sementara di Dusun Wonorejo dikenal seorang wanita keturunan Solo juga yang dikenal dengan Nyai Roro Ayu Endang Rosowati , makam beliau ada di tengah Dusun. Lain halnya dengan Dusun Panggangayom, kalau tokoh di tiga dusun tadi masih ada  Solo dan masih jaman kerajaan sementara di dusun ini tokoh sentralnya adalah mbah yai Abdul Rasyid dikenal sebagai ulama terkenal pada tahun 1900an. Makam beliau berada di utara Dusun Panggangayom. Disamping ada dua tokoh lain yaitu mbah Sombeng dan mbah Sapto Atmojo. Sementara makam mbah Sapto Atmojo makamnya ada di Desa Purwokerto.

Di masa kolonial Belanda tentunya sudah ada tatanan pemerintahan walaupun masih serba sederhana. Lambat laun tatanan itu mengarah pada terbentuknya pemerintahan setingkat padusunan. Hingga akhirnya terbentuk dua desa yaitu Desa Panggangayom dan Desa Wonorejo. Desa Panggangayom kala itu masih berada di wilayah administrasi Kecamatan Brangsong ahkhirnya saat restrukturisasi pemerintahan Kabupaten Kendal, Desa Panggangayom di gabung dengan Desa Wonorejo dan berada di bawah administrasi Kecamatan Kaliwungu. Setelah digabungkan di tahun 1950an di beri nama Desa Wonorejo.

Dua desa tersebut sebelum dilebur menjadi satu tersebut pernah dipimpin oleh beberapa kepala desa. Diantaranya H Abdul Ghoni yang memimpin Desa Panggangayom, dan H. Anwar dan Makno adalah nama dua tokoh yang pernah memimpin Desa Wonorejo terdiri dari 3 dukuh yaitu Dukuh Wonorejo, Lengkong dan Larik.

Setelah diadakan pemilihan, terpilih sebagai kepala desa M. Agus Riyanto. Beliau menjabat cukup lama yaitu 29 tahun.

Hingga sejarah ini di buat, tercatat sudah 6 orang kepala desa yang resmi telah memimpin Desa Wonorejo.

Berikut nama-nama Kepala Desa beserta masa jabatannya :

  1. M Agus Riyanto ( 1954-1983 )
  2. Kastari Hendro Asmoro ( 1986 – 1994 )
  3. H. Djumbari Bani ( 1995 – 1998 )
  4. H. Kasan, S.Sos ( 1999 – 2004 )
  5. Agus Sholeh Mahmudi ( 2004 - 2014 )
  6. Iskhon ( 2017-sekarang )

 

(admin)