Menggali informasi dari masyarakat asli, bahwa sebelum tahun 1910 belum ada nama Desa Purwosari. Pada waktu itu wilayah yang sekarang menjadi Desa Purwosari ini adalah tiga desa yang berbeda. Ketiga desa tersebut adalah Desa Marong, Desa Siringan, dan Desa Madugondo.
Pernyatan tersebut diperkuat dengan adanya masjid yang berjumlah tiga. Satu masjid berada di dusun Marong Wetan, kemudian di dusun Siringan Kidul dan satu lagi berada di dusun Saribaru. Masjid-masjid tersebut sudah ada sejak jaman dulu dan masih bertahan hingga sekarang.
Belum diketahui alasan dan kapan tepatnya, ketiga desa tersebut bergabung menjadi satu. Penggabungan desa tersebut melahirkan nama yang berbeda yaitu Purwosari. Nama Purwosari tersebut berasal dari dua kata bahasa Jawa yaitu Purwo dan Sari. Purwo berarti kawiwitan atau permulaan. Sedangkan Sari berarti ramai. Sehingga Purwosari diartikan sebagai tempat yang mulai ramai.
Tanpa meninggalkan sejarah masa lalu, nama desa sebelum penggabungan tidak dihapus begitu saja. Nama-nama tersebut masih tetap dilestarikan dan digunakan untuk nama dusun yang ada di Desa Purwosari. Pemberian nama dusun berdasarkan wilayah asal-usulnya.
1. Desa Marong menjadi Dusun Marong Wetan dan Dusun Marong Kulon
2. Desa Siringan menjadi Dusun Siringan Tengah dan Dusun Siringan Kidul
3. Desa Madugondo menjadi Dusun Saribaru
Hal yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah sebuah wilayah adalah pemimpin wilayah tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh, berikut adalah nama-nama Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Purwosari sejak awal hingga saat ini.
NAMA-NAMA DEMANG/LURAH/KEPALA DESA
DESA PURWOSARI
No |
Periode |
Nama Kepala Desa |
1 |
Tidak diketahui |
H. SOLEH |
2 |
1927 s/d 1937 |
SUJONO |
3 |
1937 – 1940 |
SUKIRMAN |
4 |
1940 – 1946 |
KASBULLAH |
5 |
1946 – 1990 |
SUKARI |
6 |
1990 – 1998 |
SUDARTO |
7 |
1999 – 2008 |
Dra.Hj. SRI WAHYUNI |
8 |
2008 – 2013 |
Dra.Hj. SRI WAHYUNI |
9 |
2013 – 2019 |
AKHMAD NUR WAKHID, SE |
9 |
2019 – 2020 |
Pj. MOKH SOLEKHAN, SE |
10 |
2028 - sekarang |
AKHMAD NUR WAKHID, SE |