Tampingwinarno, Kec. Sukorejo


Dahulu tidak ada nama Desa Tampingwinarno“, Desa Tampingwinarno terbagi menjadi dua Desa, Dukuh medono dan Denokan adalah satu desa lalu Dukuh Beteng, Sempu dan Tampingan juga satu desa. Atas beberapa pertimbangan, seperti Dukuh Medono dan Denokan terlalu sedikit jika dijadikan satu desa maka diputuskan  untuk menggabung kelima dukuh tersebut menjadi satu desa pada sekitar tahun 1937an.

Selama beberapa waktu, penentuan nama desa masih diperdebatkan oleh para tokoh warga. Penentuan masih berlanjut sampai pemilihan kepala Desa. Pada Pemilihan Kepala Desa terpilihlah Bapak Satro Winarno sebagai kepala Desa, dan kemudian terpilihlah Bapak Marto Winarnon sebagai sekretaris desa pertama. Setelah perundingan yang panjang maka terpilihlah nama Desa Tamping Winarno. Nama Tamping Winarno berasal dari kata Tamping dan Winarno. Tamping berarti pelindung karena desa ini bisa menjadi pelindung para warga pengungsian. Dan nama Winarno berasal dari nama Kepala Desa dan Sekretaris Desa pertama yang kebetulan memiliki nama belakang yang sama dan untuk menghormati jasa bapak Sastro Winarno dan bapak Marto Winarno. Namun sangat disayangkan, masa jabatan bapak Sastro Winarno tidak berlangsung lama hanya sampai 2 tahun saja, dikarenakan ada alasan khusus. Kemudian jabatan Kepala Desa digantikan oleh bapak Karto Widjoyo Sati.

Sejarah Nama- Nama Dukuh di Desa Tampingwinarno

  1. Dukuh Beteng

Dukuh Beteng terletak ditepi jalan raya yang menghubungkan antar desa. Nama Beteng diambil dari pada saat zaman belanda, di dukuh ini dibangun benteng pertahanan tentara Belanda. Benteng ini digunakan untuk perlindungan para tentara Belanda, sehingga orang-orang disini menamakan dukuh ini Dukuh Beteng.

  1. Dukuh Sempu

Dukuh Sempu berjejeran dengan Dukuh Beteng. Nama Sempu diberikan oleh orang-orang sejak dulu kala, arti dari kata Sempu sendiri tidak banyak orang yang tahu karena nama ini sudah sejak lama ada, sehingga kebenarannnya sulit untuk ditemukan.

  1. Dukuh Tampingan

Dukuh Tampingan adalah pusat pemerintahan di Desa Tamping Winanrno, Balai Desa Tamping Winarno terletak di Dukuh ini. Dan juga Lembaga Pendidikan seperti TK dan SD terletak di Dukuh ini. Letak Dukuh ini berada ditengah dan agak menjauh dari jalan raya. Nama Tampingan berasal dari kata Amping-ampingan yang berarti pelindung.  Dukuh ini selalu digunakan para warga pengungsian untuk berlindung dari tempat mereka sebelumnya.

  1. Dukuh Denokan

Dukuh Denokan terletak agak jauh dari jalan raya. Nama Denokan diambil dari kata Denok yang berarti penari. Dulu di dukuh ini banyak sekali gadis desa yang menjadi penari Gendot Ronggeng, penarinya cantik – cantik dan sangat terkenal pada waktu itu. Sehingga Dukuh ini terkenal dengan Denokan karena keberadaan penari Gendot tersebut.

  1. Dukuh Medono

Dukuh Medono terletak agak jauh dari pusat pemerintahan karena letaknya berada diujung Desa Tamping Winarno. Nama Medono sudah ada sejak dulu, nama ini diambil oleh masyarakat dukuh ini karena dulu di Dukuh ini banyak memedi (setan) dari kata memedi ono (ada setannya). Banyak warga yang sering melihat hal-hal spiritual tersebut di dukuh ini sehingga Dukuh ini dipanggil Medono.