Cerita ini berawal dari cerita Desa Gonorti Wetan dan Gonorti Kulon yang sekarang di ubah menjadi Gono Timur dan Gono Barat.
Dua kampung ini sekarang termasuk Desa Gonoharjo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal,dalam cerita ini melibatkan Tiga orang tokoh kakak beradik asal dari daerah Kedu Jawa Tengah. Dari Tiga orang tersebut bernama :
Konon kabarnya sekitar abad ke VIII bersama berdirinya Candi Borobudur.Pada mulanya ke Tiga orang tokoh tersebut turut membuat bangunan sebuah Candi yang sangat terkenal itu. Dalam perjalanan pembuatan Candi tersebut ada pertengkaran dengan temanya sehingga menjadikan ke dua orang yaaitu Onggo Diwiryo dan Onggo Joyo pergi dari tempat itu dan mencari tempat baru untuk membuat bangunan bentuk arca yang di kehendaki. Ke Dua orang kakak beradik tersebut pergi ke tempat yang sekarang menjadi Desa Gono Timur dan Gono Barat. Onggo Diwiryo di sebelah Timur dan Onggo Joyo di sebelah Barat.Selanjutnya mereka saling berkeluarga sehingga turun temurun sampai sekarang. Pembagian wilayah sudah di sepakati,namun adiknya yang namanya Onggo Sapi yang tadinya tidak mau ikut pergi bersama ke Dua kakaknya, ternyata berapa tahun kemudian dia pun mencari dan menemukan keberadaan kakaknya. Dan onggo sapi pun minta kepada kakaknya agar di ijinkan untuk ikut tinggal bersama lagi.kakaknya Onggo Diwiryo dan Onggo Joyo pun mengijinkan kepada adiknya dan memerintahkaan kepaada Onggo Sapi untuk menempati Wilayah di sebelah utara yaitu alas Pogangan. Dengan susah payah Ronggo Sapi dengan di bantu kedua kakaknya mencoba untuk membuka lahan dan mendirikan perkampungan. Sedikit demi sedikit penduduk terus bertambah,hingga pada ahirnya jadilah sebuah perkampungan. Berawal dari alas/hutan Pogangan setelah tebentuk perkampungan, maka Onggo Sapi memberi nama kampung tersebut dengan nama PUGUH yang artinya kuat. yang ahirnya sekarang menjadi Desa Puguh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.Setelah berpuluh tahun mereka tinggal,mereka pun meninggal dunia dan diantara Dua saudara yaitu Onggo Diwiryo dan Onggo Joyo di makamkan di satu tempat yaitu di Desa Gonoharjo, namun adiknya yang terahir Onggo Sapi di makamkan di tempat terpisah, yaitu makam Desa Puguh.Seiring berjalanya waktu makam Desa Puguh yang terletak di tengah-tengah Perkampungan tersebut oleh Warga Desa akan di manfaatkan untuk di dirikan bangunan Balai Desa, sehingga setelah di adakan kesepakatan maka makam Onggo Sapi di bongkar untuk di alihkan di wilayah Sempu sebelah utara desa yang sampai sekarang menjadi makam umum warga Desa Puguh. Nama Puguh adalah nama peninggalan dari Onggo Sapi yang artinya adalah Kuat.Dengan filosofi tersebut, bukti semangat kegotong royongan masyarakat sangat kuat sehingga Desa Puguh sampai saat ini bisa menjadi Desa maju,rukun dan Harmonis dengan keaneka ragaman dan kultur budaya yang berbeda beda.