Kalirandugede, Kec. Cepiring


1.1.   Sejarah Desa

Sejarah Desa Kalirandugede ini bersumber dari perpustakaan Kraton Jogjakarta pada masa kejayaan Raja Sultan Sepuh Hamengku Buana II pada tahun 1792 s/d 1828, yang mencari (sumber) Anggota pengurus dalam paguyuban yang pusat kegiatannya di Nglimut Boja   1. Bapak Kiswanto dari Weleri 2. Bapak Komari dari Patebon.

Sumber sejarah yang menerangkan dari babat Sembung yang sekarang menjadi desa Cepiring Damarjati sekarang menjadi Desa Damarsari dan Rowo piting sekarang menjadi desa Kalirandugede dan Kaliayu disitu ada tiga tokoh  pada Zaman Raja Sultan Sepuh Hamengku Buana II dan tanah masih jajahan Kompeni Belanda tokoh tersebut antara lain :

  1. Raden Tumenggung Wongsorejo
  2. Raden Tumenggung Wongsowicitro (Senen)
  3. Abdur Rokhim.

Dengan didirikannya pabrik gula oleh Kompeni Belanda pada tahun 1818, tiga tokoh tersebut diusir untuk pindak ke wilayah utara yaitu Rowo Piting mula-mulanya dua Tumenggung itu ditugasi oleh raja Mataram untuk menjadi telik sandi (mata-mata kegiatan KompeniBelanda yang sedang membangun pabrik gula pada tahun itu) dua Tumenggung naik kuda dari Kerajaan Mataram Jogjakarta ke wilayah tersebut di situ sudah ada tokoh Agama yang sakti mandraguna yaitu Ky. Abdurrokhim yang keturunan dari Ky. Mojo pada zaman Pangeran Diponegoro.

Akhirnya tiga tokoh tsb yang sama-sama benci pada Kompeni Belanda, maka bergabunglah ketiga tokoh tersebut dengan membagi tugas dan strategi, bagaimana cara mengusir Kompeni Belanda yang menguasai tanah pertiwi. Dari situ R. Tumenggung Wongsorejo dan R. Wongso wicitro ( senen)  bertugas mbubak wilayah menjadi Demang (sekarang Kepala Desa/Lurah) sedangkan simbah Abdurrokhim untuk menjadi spiritual Agama memimpin Umat beragama Islam di wilayah Rowo piting.

Dengan Ridho Allah SWT. Alkhamdulillah terwujud dengan gigih keuletan dan kesaktiannya jiwa raga dipertaruhkan dua Tokoh berhasil mewujudkan wilayah, sekarang bisa dinikmati  bersama yaitu Desa Kalirandugede. Awal mula dinamakan desa Kalirandugede R. Tumenggung Wongso reja diusir dari Sembung (Cepiring) dan beliau pergi ke wilayah utara dia membawa (gembol) biji randu ditabur –taburkan di sepanjang tanggul kali bodri dengan adu sekti bubak wilayah berhasil dengan batasan :

Utara : Desa Korowelangkulon/Laut Jawa

Selatan : Desa Damarjati (dulu Damarjati)

Timur : Kali Bodri/Kec Patebon

Barat : Desa Kaliayu/Juwiring

Dan simbah Ky. Abdurrokhim mendirikan Masjid di perbatasan mbarjati (Desa Damarsari) untuk beraktifitas umat beragama Islam pada waktu itu

Karena wilayah tsb adalah hasil perjuangan bersama-sama maka dibagi menjadi dua dan tidak ada permasalahan. Menurut perkiraan Kalirandugede dibuka sekitar tahun 1861. Pada zaman penjajahan Kolonial belanda,

Dalam perjalanan sejarah desa Kalirandugede, tercatat Kalirandugede sampai saat ini telah berganti pemerintahan 9 Kepala Desa, dengan rincian sebagai berikut;

NO

NAMA

MASA JABATAN

LAMA MENJABAT

1.

R.T Wongsorejo

1832 - 1890

58 tahun

2.

Suto rejo

1890 - 1935

45 tahun

3.

Salman

1935 - 1941

6  tahun

4.

Anwar Mashar

1941 - 1968

27 tahun

5.

S. Prayogo

1968 - 1989

21 tahun

6.

Moh Zaeri

1989 - 1999

10 tahun

7.

Adi Subeno

1999 - 2007

8  tahun

8.

Maskur

2007 - 2013

6 tahun

9.

Muzikan

2013 - Sekarang