SEJARAH DESA KARANGANYAR
Berdasarkan cerita yang berkembang dari para sesepuh desa, awal mula berdirinya Desa Karanganyar tidak terlepas dari cerita Babad Tanah Kendal dan Sejarah Mataram, serta merupakan bagian dari sejarah perjuangan nasional. Dalam cerita tersebut, terdapat berbagai aspek perlawanan rakyat terhadap penjajah di Indonesia pada masa itu.
Menurut cerita para sesepuh, pada masa sebelum tahun 1811 Masehi, seorang utusan dari Kerajaan Mataram bernama Joko Wisik tinggal di Dusun Kauman. Bersama Dewi Sapariah, Kyai Sukmogeni, Nyi Bogem, dan Ki I Sosrobahu, mereka membuka lahan di daerah tersebut. Pada awal tahun 1811, Jayeng Ronodimukti, utusan dari Kadipaten Kendal, datang dan diangkat oleh Joko Wisik untuk memimpin Desa Karanganyar. Jayeng Ronodimukti dibantu oleh Kyai Jati Kusumo (Kyai Mudal) dan Mbah Karyo Jlantir, menjabat sebagai Lurah pertama hingga tahun 1821.
Setelahnya, Joko Wisik melanjutkan kepemimpinan dari tahun 1821 hingga 1843 sebagai Lurah kedua. Dari tahun 1843 hingga 1865, tampuk pemerintahan dijabat oleh Mbah Jenggot yang dibantu oleh Nyi Cundrik, Nini Konde, dan Kyai Muhajirin sebagai Lurah ketiga. Raden Trimenggolo menjadi Lurah keempat dari tahun 1865 hingga 1889, dibantu oleh Kyai Markam. Kemudian, dari tahun 1889 hingga 1920, Mbah Marjo menjabat sebagai Lurah kelima. Setelahnya, H. Zakaria (Sastro Karyo) menjabat dari tahun 1920 hingga 1945, kemudian digantikan oleh putranya, Soedono, yang menjadi Lurah keenam dari tahun 1945 hingga 1987.
Pergantian kepemimpinan di Desa Karanganyar selanjutnya adalah:
NO. | NAMA | Masa Jabatan | Lurah/Kepala Desa ke |
1. | Pujo Sarwono | 1987 – 1998 | VII |
2. | Ilyas | 1998 – 2007 | VIII |
3. | Sofyan Rifai | 2007 – 2013 | IX |
4. | Susilonoto | 2013 – 2019 | X |
5. | Amin Arifandi | 2019 – sekarang | XI |